Wednesday, January 31, 2007

Ajak bayi Bermain

Siapa bilang bayi tak bisa diajak bermain? Dan itu tak hanya membuatnya senang tapi sekaligus memberi rangsangan bagi tumbuh-kembangnya.

Jenis Permainan Sesuai Usia
0 - 3 BULAN
Pada minggu-minggu pertama kelahiran, ia dapat melihat suatu obyek dalam jarak pendek, kira-kira 25 cm. Kira-kira 1-2 bulan kemudian, ia mulai dapat mengenal wajah orang dan memberikan reaksi terhadap suara atau senyum.
Penelitian menunjukkan, bayi sangat tertarik melihat wajah manusia ketimbang benda lain. Wajah Anda adalah "mainan" pertamanya. Dekatkan wajah Anda saat menggendongnya atau saat duduk di depan boksnya. Tersenyumlah dan ajak ia bicara. Ia pasti senang.
Tentu saja ia juga perlu benda-benda lain untuk dilihat. Ini penting sebagai sumber utama rangsangan sebelum ia terampil memegang. Gambar-gambar yang jelas, terang, berwarna cerah, yang berkilau seperti silver foil, sangat disukainya. Beri ia cukup waktu untuk merespon sesuatu yang Anda tunjukkan padanya, karena reaksinya masih lambat.
Letakkan benda atau mainan dalam jarak pandang yang dapat dijangkaunya lalu gerakkan benda itu secara perlahan ke kiri dan kanan. Jika matanya tak bereaksi mengikuti gerakan, ia mungkin tak melihat. Sebab itu, pastikan dulu sampai ia kira-kira ada perhatian, baru benda itu digerakkan. Sesuatu yang bergerak dan berbunyi juga disukainya. Gantungkan di boksnya mainan yang bisa bergoyang/berputar dan mengeluarkan bunyi.
Sekitar usia 1-1,5 bulan, ia mulai dapat menghubungkan pendengaran dengan penglihatannya. Jika mendengar suara, ia mulai mencari sumber suara dengan matanya. Seperti penglihatan, ia pun lebih suka mendengar suara manusia, terutama suara ayah-ibunya. Di usia 2 bulan, ia mulai bereaksi dengan bermacam-macam suara. Berbicara, menyanyi, dan membacakan cerita anak-anak dengan berbagai irama akan sangat menyenangkannya.
Saat ganti popok juga bisa dijadikan kesempatan bermain dengannya. Gerak-gerakkan kakinya atau gelitik lembut telapak kakinya. Ia pasti suka. Begitu pun saat mandi, dininabobokan, dan lainnya.
Sentuhan dan usapan Anda di wajah dan seluruh tubuhnya, akan mengembangkan indera perabanya. Ini juga penting untuk mengembangkan rasa diterima dan menumbuhkan rasa percaya diri.
3 - 6 BULAN
Mulai usia 3 bulan, ia suka memiringkan badannya ke satu sisi saat berbaring. Rangsang ia dengan mainan berwarna mencolok atau berbunyi agar ia berusaha menjangkau mainan itu dengan tangannya yang di sebelah atas, sehingga badannya ikut bergerak. Dengan melakukan permainan ini berulang-ulang, akhirnya ia bisa tengkurap sendiri.
Sekitar usia 4 bulan, ia senang sekali bila digendong dalam posisi duduk. Usia 6 bulan, ia dapat duduk tanpa dibantu meski hanya beberapa menit. Dudukkan ia di atas kedua lutut Anda dan pegang kedua lengannya, lalu perlahan sentakkan ia ke atas dan ke bawah. Ia pasti gembira. Sepanjang usia ini, ia suka sekali menyentuh, menggenggam, menggoyangkan dan menarik apa saja. Sediakan mainan yang ringan dan berwarna dengan ukuran pas untuk ia pegang dan genggam. Ia akan lebih suka jika mainannya itu juga bersuara dan taruh di dalam jarak yang bisa ia jangkau.
Beri mainan yang bersuara jika disentuh/ditendang, gantung rendah di boksnya agar kaki kecilnya bisa menendang mainan itu. Untuk mencegah kecelakaan, jangan lupa memindahkan mainan itu segera setelah ia terampil mengangkat kepala dan dadanya (sekitar usia 5 bulan).
Ia sangat menyukai orang-orang dan tertarik dengan gerak tubuh serta ekspresi wajah mereka. Bimbing tangannya yang mungil untuk menyentuh bagian-bagian tubuh Anda sambil menyebutkan nama-nama bagian tubuh itu. Permainan lain yang dapat Anda lakukan, pegang ia pada kedua ketiaknya dan ayunkan ke atas dengan gerakan lembut.
6 - 9 BULAN
Mulai usia 6 bulan, periode waktu bangunnya dalam satu waktu sekitar 2-3 jam, sehingga waktu bermainnya lebih panjang. Saat terjaga, ia tak mau lagi hanya berada dalam posisi tidur telentang. Ia pasti akan berguling dan berusaha duduk atau merangkak. Letakkan mainan kesukaannya dalam jarak tertentu untuk merangsangnya belajar merangkak.
Sekitar usia 8-9 bulan, ia dapat duduk tanpa dibantu, meski belum sepenuhnya dapat menguasai keseimbangan tubuhnya. Banyak bayi belajar duduk dan merangkak secara bersamaan. Umumnya, di usia 10 bulan ia sudah dapat duduk kokoh dan merangkak ke mana pun ia mau.
Di usia ini, ia praktis butuh lebih banyak permainan. Buatkan aneka mainan dari barang-barang yang tersedia di rumah, seperti cangkir plastik, boks sepatu, botol plastik, dan lainnya. Jika ia menolak sebuah mainan yang tak familiar (ini sering terjadi), letakkan di sampingnya dan coba lagi nanti. Beri tahu cara menggunakan sebuah mainan, tapi jangan dorong ia untuk bermain dengan cara yang "benar" karena hanya akan membuatnya frustrasi.
Permainan tanpa alat seperti cilukba atau petak-umpet juga menyenangkannya. Ia akan tertawa gembira saat melihat wajah Anda kembali. Atau dudukkan ia di bahu Anda sehingga ia lebih tinggi daripada Anda. Ia akan gembira oleh pemandangan baru. Atau angkat ia tinggi-tinggi ke udara. Ia pasti senang.
9 - 12 BULAN
Setelah bisa duduk mantap, waktu mandi menjadi waktu bermain yang menyenangkan. Mainan seperti bebek, perahu, gelas dari plastik, bisa digunakan. Dapat juga Anda mengajaknya bermain di halaman dengan menggunakan ember berisi air. Ajak ia memercikkan air, menuangkan air dari gelas dan mengapungkan mainan. Ia pasti senang.
Bermain menangkap bola juga bisa dilakukan setelah ia dapat duduk. Duduklah berhadapan dengannya, lalu gelindingkan bola ke arahnya. Pasangan Anda atau anggota keluarga lain duduk di belakangnya, membantu ia menerima bola dan menggelindingkan kembali ke Anda. Pilih bola dari bahan ringan dengan warna menarik.
Di usia ini, ia senang menjatuhkan sesuatu mainan ke lantai dan Anda mengambilkannya, lalu ia menjatuhkannya lagi dan Anda kembali mengambilkannya. Tentu saja Anda perlu sabar. Karena permainan ini penting baginya untuk belajar mengerti bahwa jika ia menjatuhkan sesuatu, maka benda itu akan tetap berada di bawah. Beri ia benda-benda yang tak dapat pecah atau menggelinding jauh.
Ia pun menyukai permainan mengeluarkan dan memasukkan mainan dari dan ke dalam sebuah wadah. Boks (kardus atau boks plastik) dan beberapa balok warna-warni ukuran 5 cm bisa diberikan padanya. Setelah ia berhasil mengeluarkan semua balok-balok itu, ia akan memasukkannya kembali satu demi satu. Begitu terus berulang-ulang sampai ia puas.
Sekitar usia 10 bulan, ia mulai belajar berdiri. Sebulan kemudian, ia sudah bisa berdiri sendiri dengan berpegangan pada kursi atau tepi tempat tidur. Ini mendorongnya untuk belajar jalan. Acungkan mainan favoritnya untuk mendorongnya belajar berdiri tanpa berpegangan, atau tuntun kedua tangannya saat belajar jalan. Ia pasti senang.
Di usia ini, ia juga senang dinyanyikan, diceritai, dan dibacakan dongeng. Kebanyakan bayi menyenangi siaran radio dan TV dan melihat gambar-gambar. Khusus TV, sebaiknya Anda tak membiasakan ia sering "nonton" TV untuk menghindari kemungkinan ia kelak akan kecanduan nonton.
Julie
Tips Bermain
* Ingatlah, bayi senang memasukkan segala sesuatu ke dalam mulutnya. Pastikan semua mainannya aman. Hindari mainan berujung runcing, mudah patah, mengandung racun (catnya), dan berukuran kecil. Jangan lupa cuci mainan sebelum digunakan.
* Untuk bayi usia 3-6 bulan, cukup beri satu mainan pada satu waktu bermain. Untuk yang berusia 6-10 bulan, beri ia tak lebih dari 5-6 mainan kecil atau 1-2 mainan besar pada satu waktu bermain. Bayi, kata ahli, menyukai benda-benda yang familiar. Jadi, pilihkan mainan-mainan yang agak mirip satu sama lain. Perlu waktu beberapa minggu baginya untuk menunjukkan ketertarikannya pada sebuah mainan baru yang tak mirip dengan banyak mainannya yang lama.
* Beri ia banyak rangsangan dengan menyediakan mainan atau benda-benda untuk memperkaya pengalamannya. Makin banyak rangsangan yang Anda berikan, perkembangannya akan lebih cepat. Ia pun akan kaya pengalaman sebagai bekalnya nanti untuk melakukan problem solving dan berkomunikasi.
* Anda harus kreatif karena tak semua alat permainan tersedia di pasar dan harga kerap jadi masalah. Tak ada salahnya membuat sendiri alat permainan dengan menggunakan bahan-bahan yang tersedia di rumah. Bola dari kain yang diisi kapas, buku dari sisa kain, misalnya.
* Bagaimanapun senang dan gembiranya ia bermain bersama Anda, ia perlu istirahat. Kita harus tanggap terhadap isyarat yang ia berikan. Jika ia menangis, mungkin ia sudah lelah.
* Terakhir, yang paling penting, tugas mengajak si kecil bermain bukan monopoli tugas ibu, tapi juga ayah karena perlakuan ayah dan ibu pasti berbeda terhadap anak. Lagipula, merawat dan mendidik si kecil, tugas bersama ayah dan ibu, bukan?
Julie